Posted by : Unknown
Senin, 07 April 2014
Tentu kita familiar dengan situasi berikut ini:
Membuat foto selfie dengan ponsel, ketika dilihat hasilnya, senyum kurang
manis. Kemudian berfoto lagi. Kali ini sudut pengambilan kurang menonjolkan
sisi terbaik , maka anda akan mengambil beberapa foto lain sampai anda mendapatkan hasil yang memuaskan.
Sering mengalaminya kan?
Terbayangkah melakukan hal tersebut belasan tahun
yang lalu, ketika kamera yang umum kita gunakan adalah kamera yang menggunakan
film?. Yang hasilnya tidak bisa dilihat secara langsung, dan setiap kali akan
menekan tombol shutter pun anda harus menghitung berapa sisa frame yang
tersedia. Dengan teknologi kamera sekarang, hal-hal yang dulu menjadi
pertimbangansaat memotret, tidak lagi jadi bahan pertimbangan. Itulah kemudahan
yang diberikan teknologi bagi kita.
Mari kita tengok sejarah kamera dulu yang umum
dipergunakan (terutama jika Anda tidak
mengalami masa-masa “sulit” itu).
A. Jenis-jenis kamera Foto
Pada banyak hal teknologi dalam fotografi
dikenal dua jenis dasar kamera yaitu analog dan digital.
1.
KAMERA ANALOG
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdtIUe-UvPMCVkTD314Tor0-NAVUCo27xEg5RrL2na7iFoMB1SSzDMDtJaIp06dmq6mD0QXfeWQ1KxHo2VUXpQHXBe1ZQz7VuZByv-m7M3KeTyXJVwNWWTSDYqvVU8E0lX70jUwsML2w14/s1600/camera_obscura_2_0_lens_by_rmbas12-d4xbrpn.jpg)
Film pita seluloid
Tentunya tipe kamera analog memiliki kelebihan dan
kekurangan. Salah satu kelebihannya adalah kemampuan film yang memiliki resolusi
tinggi, sehingga hasil cetaknya bisa diperbesar sampai batas ukuran tertentu.
Sedangkan kelemahannya terletak pada mahalnya biaya operasional, efisiensi
waktu dan ketidak
praktisan dimasa kini. Sebagian orang menyebut film dengan
klise.
Adapun cara kerja
kamera analog secara singkat adalah sebagai berikut:
Ketika tombol ditekan maka diafragma
akan terbuka seketika. Pantulan cahaya dari benda yang ada di depan kamera
masuk lewat celah diafragma itu dan menembus hingga lempengan film yang sangat
peka cahaya.
Diafragma menutup secara otomatis dan
tiba-tiba. Cahaya yang masuk membakar lempengan film. Cahaya terang akan
membuat lapisan film terbakar (gosong) sedang cahaya gelap pada dasarnya tidak
membakar lapisan. Kemudian dilakukan proses kimiawi untuk filem yang sudah
dicahayai sehingga menghasilkan film negatip atau positip.
2. KAMERA DIGITAL
Saat ini Kamera jenis ini sudah menjadi main stream. Hampir 90% dari kamera
yang kita lihat saat ini adalah kamera digital. Kamera tipe ini menggunakan
media penyimpanan digital untuk penyimpanan frame biasanya berupa memory card,
compact flash, atau bahkan harddisk. Biaya operasional kamera ini paling murah
karena hasil foto dapat disimpan dalam media digital yang tidak memakan banyak
ruang dan lebih mudah dilihat, dipindah atau digandakan.
CCD pada kamera DSLR
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDftL1cS2awg4RBi0V28lLv0M-MhFAWyx6VMNLMCNj3folSsiwLcQrAHEf8FO-fLJZ0KM6tQV6-XheXDpuadDYg2PrE3q0MybBB-wKGfDt22v3QTTT3nxe_hTqRDy7zmLMU-A0nxUE-GQf/s1600/nikon_cmos_sensor.jpg)
Di dalam sensor kamera digital terdapat elemen penerima cahaya yang terdiri dari titik-titik yang disebut sebagai piksel/PIXEL (picture element), setiap sensor terdiri dari 3 layer dengan masing-masing layer berfungsi untuk menyaring tiap elemen warna. Contoh; layer red akan menyaring dan menyimpan spektrum warna merah, green akan menyaring spektrum warna hijau dan blue akan menyaring spektrum warna biru secara terpisah. kemudian image tersebut akan di compose menjadi sebuah image tunggal yang kemudian muncul di LCD.
Ada beberapa jenis kamera digital yang tersedia saat ini antara lain :
· Digital pocket point and shot
Kamera Digital Pocket
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwofi1a1ZEH73KGrgznHQ09GT4enpoHKeFOHD7OsUgjXrtV4TuabGPn6beOZEObMyMhXlDGWGhgdIkVsJOBi12rkJbrwE618mMLdAx-P4xqxuePkKS-EtTsAOebQtlEIMwGGVDu-nMjoqL/s1600/pocket.jpg)
Kelebihan : Kompak, Sederhana
Kekurangan : Spesifikasi cenderung rendah
· Digital Prosumer
Jenis yang satu ini satu tingkat lebih tinggi daripada
kamera point & shot biasa. Biasanya dilengkapi dengan sensor lebih baik
serta spesifikasi lain yang lebih tinggi. Tidak jarang juga kamera jenis ini
dilengkapi dengan focal length (zoom) yang cukup tinggi. Memiliki lebih banyak
setting yang dapat membantu pengambilan foto kreatif tapi juga masih dilengkapi
berbagai macam fitur yang dapat membantu pengguna pemula untuk mendapatkan foto
yang lebih baik. Perlu diingat kamera tipe ini menggunakan lensa yang tidak
dapat ditukar-pasang (interchangeable) sehingga pengguna
dibatasi dengan rentang zoom tertentu.
Kelebihan : Cocok untuk entry fotografer maupun sebagai
secondary camera
Kekurangan : Cenderung lebih besar dan berat dibanding
kamera point & shot
· DSLR (Digital Single Lens Reflect)
Jenis ini yang biasa digunakan oleh para fotografer dari pemula sampai profesional. Menggunakan lensa yang dapat
ditukar ganti (interchangeable lens) sehingga sebuah body DSLR
dengan merek yang sama dapat diganti dengan berbagai jenis tipe lensa dengan
merek yang sama pula. Tipe ini masih memiliki beberapa jenis lagi berdasarkan
jenis sensornya.
# Sensor Crop Factor
Menggunakan sensor yang lebih kecil dari film 35mm, tepatnya adalah 23,7mm
x 15,7mm. DSLR dengan sensor kecil memiliki crop factor yang biasanya bernilai
1,5 hingga 1,6 kali yang artinya setiap lensa yang digunakan akan dikalikan
nilai tesebut, hal ini akan memberikan keuntungan dalam pemotretan tele karena
dengan krop factor sebesar 1,5X maka penggunaan lensa 200mm akan setara dengan
lensa 300mm.
# Sensor Full Frame
Menggunakan ukuran sensor yang sama dengan film 35mm yaitu 36mm x
24mm.sehingga memiliki kepadatan piksel yang lebih banyak dibanding sensor yang
tidak full frame.
#Medium Format
Memiliki sensor yang lebih besar daripada film 35mm kamera tipe ini
biasanya digunakan untuk keperluan khusus yang mewajibkan hasil cetak dalam
ukuran yang teramat sangat besar, dengan teknologi saat ini digital back medium
format telah mencapai 45 megapixel.
Kelebihan : Interchangeable lens, kualitas foto yang tinggi
Kekurangan : Harga cenderung lebih mahal, Operasional yang cenderung lebih
rumit
· Kamera SLD (Single Lens Direct)
Ini merupakan jenis kamera yang terbaru. Menyerupai DSLR
dengan interchangeable lens
kamera ini memiliki mekanisme yang berbeda dengan DSLR, lebih ringan dan kecil
dibandingkan DLSR namun memiliki kualitas foto yang hampir setara dengan DSLR, menempatkan kamera ini sebagai generasi masa depan dari
kamera.
Kelebihan : Kualitas DSLR ukuran pocket point & shot
Kekurangan : Harga yang masih cukup tinggi.
B. Anatomi Kamera DSLR
Hampir sama dengan kamera analog SLR, kamera Digital SLR
juga memiliki beberapa kesamaan elemennya. Berikut detail anatomi dari kamera
digital SLR
1. Badan kamera
Anatomi badan kamera DSLR
1) Lensa
Adalah elemen yang menempel pada badan kamera dan bisa di
lepas dan di ganti. Fungsi lensa kamera sama dengan mata pada manusia.
2) Cermin pemantul dengan sudut 45 derajat
Berfungsi memantulkan gambar yang masuk melalui lensa
untuk kemudian gambar di kirim ke prisma dan di pantulkan kembali ke view
finder sampai akhirnya bisa di lihat oleh mata kita.
Cermin ini akan terangkat jika tombol shutter di tekan,
sehingga gambar yang masuk melalui lensa akan langsung terarah pada
sensor/film.
Cermin mengirimkan gambar ke prisma
3) Focal plane shutter
Merupakan perangkat yang berbentuk seperti tirai, terbuat
dari bahan karbon. Focal plane shutter berkaitan erat dengan nilai
kecepatan/speed. Semakin cepat nilai speed, maka akan semakin cepat pula tirai
membuka dan menutup. Artinya semakin sedikit juga cahaya yang masuk ke sensor.
Berikut adalah peebandingan beberapa kecepatan terhadap focal plane shutter
Focal Plane Shutter yang berbentuk seperti tirai
Cara kerja Focal plane shutter berkaitan
erat dengan kecepatan/shutter speed
Prinsip kerja Shutter/Focal plane shutter adalah
menahan sinar yang masuk agar tidak mengenai film sampai kita menekan tombol
shutter, ketika tombol ditekan maka tirai shutter akan terbuka selama
waktu tertentu yang ditentukan, sehingga film mendapatkan cahaya secukupnya.
Lamanya tirai shutter terbuka inilah yang disebut dengan shutter speed. Kita dapat
mengontrol lamanya sebuah tirai terbuka. Jika shutter lebih
lama terbuka maka cahaya lebih banyak yang masuk, sedangkan jika shutter lebih
cepat tertutup maka cahaya yang masuk lebih sedikit.
4) Sensor
Sensor pada kamera digital berfungsi untuk menangkap
gambar yang masuk. Bentuk fisik dari sensor ini berupa lembaran tipis bernama
CMOS atau CCD. Kepadatan pixel sebuah gambar ditentukan dari seberapa baik
kualitas sensor. Ukuran sensor berbeda-beda pada tiap kamera. Antara 23,7mm x
15,7mm hingga yang full frame 36mm x 24mm.
Sensor CMOS yang di gunakan beberapa kamera terbaru