Posted by : Unknown
Selasa, 08 April 2014
Ada pertanyaan diantara
teman-teman kita, Berapa pixel kameranya?. Atau berapa pixel fotonya?
Sering terlontar pertanyaan semacam itu pada masa teknologi digital
berkembang saat ini, tetapi tidak setiap orang tahu akan arti atau maksudnya
dari pixel itu. Mari kita lihat apa sih
sebenarnya dengan hal-hal seperti itu, apasih bentuk dan wujudnya.
Apa itu
piksel/pixel ?
Piksel atau picture element,adalah
elemen terkecil citra digital yang bisa dilihat mata. Sensor citra secara fisik
(dua dimensi) dibuat dari rangkaian ribuan sel yang peka cahaya. Makin banyak
jumlah pixel dalam suatu citra, makin besar resolusi spatial citra tersebut.
Megapixel (Megapiksel) terdiri berasal dari gabungan kata
"mega" yang menunjukkan satuan juta, dan pixel yang bermaksud titik
elemen gambar (English = Picture Element). Jadi singkatnya megapixel
berarti sejuta titik elemen gambar.
Suatu gambar digital dibentuk oleh ribuan titik tersebut. Makin tinggi
jumlahnya, maka makin tinggi juga resolusi gambarnya. Jumlah megapiksel ini biasanya
digunakan untuk menunjukkan kualitas gambar.
Resolusi gambar adalah hasil kali dari jumlah piksel secara
vertikal dan jumlah piksel secara horizontal. dengan kata lain resolusi adalah
jumlah piksel dalam sebuah image digital yang secara langsung berhubungan erat
dengan ukuran sensor sebuah kamera, pada masa lalu kamera berukuran sensor 36mm
x 24mm hanya mampu menangkap gambar beresolusi 6MP karena teknologi pada
masanya hanya bisa menciptakan sensor dengan kepadatan sensor 6MP, seiring
dengan kemajuan teknologi, jumlah piksel dalam sensor kamera semakin padat
sehingga dengan ukuran sensor 36mm x 24mm saat ini kepadatan pikselnya dapat
mencapai 24MP.
Resolusi
gambar dan namanya
Nama
|
Resolusi
(megapiksel)
|
Panjang x lebar
|
CGA
|
0.064
|
320×200
|
EGA
|
0.224
|
640×350
|
VGA
|
0.3
|
640×480
|
SVGA
|
0.5
|
800×600
|
XGA
|
0.8
|
1024×768
|
SXGA
|
1.3
|
1280×1024
|
UXGA
|
1.9
|
1600×1200
|
WUXGA
|
2.3
|
1920×1200
|
5) Focusing screen
Focusing screen adalah layar titik focus di kamera dengan maksud
dan tujuan tertentu. Jenis dan fungsinya beragam tergantung kebutuhan dari
fotografernya. Umumnya yang di gunakan oleh Canon dalam DSLR nya adalah standard
precision focusing screen. Jenis ini terang/jernih, berguna di
kebanyakan pemotretan, tapi tidak mencukupi untuk beberapa kebutuhan khusus.
Misalnya untuk pemotretan landscape umumnya digunakan focusing
screen jenis grid. Penggunaan focusing screen ini memunculkan garis-garis samar
di viewfinder. Garis ini membagi viewfinder menjadi 3 bagian (vertikal dan
horisontal). Tentunya ini akan mempermudah komposisi dan juga membantu kita
sehingga horizon lurus (penting bagi saya yang “mengidap” HLD – Horizon Level
Deficiency). Menyebalkan memang, harus mengganti focusing screen hanya untuk
memunculkan Grid. Saya pro dengan Nikon yang sudah bisa memunculkan grid ini
secara virtual di viewfinder, hanya melalui menu, tanpa mengganti focusing
screen.
Terdapat
indikator titik fokus, agar memudahkan saat melakukan merubahan fokus di lensa.
Kaca yang
terdapat indikator fokus lensa Gambar indikator titik fokus
6) Condenser
lens
7) Optical
glass pentaprism/prisma
8) View Finder
Lubang tempat
mata kita melihat hasil gambar.
9) Tombol Shutter
Tombol pelepas Focal
Plane Shutter
LCD dan View
finder pada kamera DSLR Posisi Tombol Shutter
Shutter speed
Adalah berapa
lamanya tirai shutter terbuka, shutter speed 1 detik akan menghasilkan gambar
yang lebih terang dari pada shutter speed 1/1000 detik.
Setengah detik
shutter speed lebih gelap 1 Stop dari shutter speed satu detik.
shutter speed
1/30s lebih terang 2 stop dari shutter speed 1/125 begitu seterusnya.
shutter speed
1/250 akan lebih gelap 3 stop dibandingkan dengan shutter speed 1/30
10) Self timer
Merupakan
fasilitas otomatis yang mampu memfungsikan pelepas Focal plane shutter dengan
patokan detik. Durasi dapat di set sesuai kebutuhan.
Self timer pada
kamera analog Self timer pada digital dengan icon bergambar jam
2. Lensa
Lensa kamera
Didalam badan
lensa kamera DSLR terdiri dari rangkaian lensa cembung dan cekung yang akhirnya
membentuk gambar yang di inginkan. Terdapat juga jendela diafragma yang
menentukan banyak sedikitnya cahaya yang masuk dengan mengatur besaran angka
diafragma. Angka diafragma diwakulkan dengan huruf “f”, sehingga tertulis f2,8,
dst.
Diafragma
Begini cara kerja
diafragma; Sebelum cahaya mengenai film maka cahaya harus melewati sebuah
lubang yang terbuka yang di sebut Aperture. Besaran lubang yang terbuka
ini disebut dengan F-STOP. Besaran angka F-Stop ini disebut dengan F-Number,
Pada standar
fotografi makin kecil F-Number berarti lubang yang terbuka lebih besar, jika
lubang yang terbuka lebih besar maka akan lebih banyak cahaya yang akan masuk
mengenai film atau sensor.
Aperture sering
juga disebut dengan diagframa.
Aperture Number(F-Stop)
Adalah angka yang
menunjukkan seberapa besar lubang aperture terbuka.
Angka semakin
kecil pada f-number berarti makin besar diafragma terbuka, sebaliknya jika
f-number semakin besar justru lubang yang terbuka semakin kecil karena pada
dasarnya nilai F-Stop adalah 1/F-Stop.
Menyeimbangkan
shutter speed dan Aperture
Untuk
menghasilkan gambar yang baik kita perlu menyimbangkan shutter speed dengan
bukaan aperture, untuk itu kita perlu mengetahui sifat atau efek perbedaan
angka dari shutter speed dan efek akibat besar kecilnya bukaan diagframa.
Shutter speed
yang lambat kita akanbisa mendapatkan motion atau efek gerakan jika memotret
obyek yang bergerak, juga ada kemungkinan foto menjadi buram karena terjadinya
guncangan akibat tangan kita yang tidak stabil. Shutter speed yang cepat dapat
menciptakan obyek yang membeku tidak bergerang (freezing).
Bukaan F-Stop
yang besar akan mengakibatkan Deep Of Field (ruang tajam) yang tipis. Sedangkan
F-Stop yang kecil akan menghasilkan DOF yang luas.
Untuk lebih
jelasnya dapat melihat gambar dibawah ini.
Besaran Sudut lensa
Lensa Kamera DSLR
juga bisa di ganti-ganti (Interchangeable), sehingga bisa di sesuaikan dengan
kondisi lapangan. Angka yang terdapat pada lensa juga mengindikasikan ukuran
lensa.
Angka pada lensa
kamera
Panjang fokal
lensa biasanya ditulis dengan 10mm, 14mm,20mm,35mm, 50mm,90mm,135mm,
200mm dst. Angka kecil berarti akan
membuka lensa pada sudut lebar, sedangkan angka besar akan memperkecil sudut
lensa. Berikut gambar yang di hasilkan oleh dua besaran lensa yang berbeda.
Kotak warna merah
(yang di luar) jika menggunakan lensa sudut lebar, sedangkan warna biru
(didalam) jika menggunakan lensa dengan sudut sempit
Melepas dan memasang lensa kamera
Pada dasarnya
teknik melepas dan memasang lensa kamera DSLR sama dengan kamera SLR. Yaitu
kita harus menekan tombol mengunci sebelum melepas lensa, dan memutar lensa ke
arah kanan. Terdapat indikator berupa titik berwarna merah pada badan kamera
dan lensa saat posisi terkunci. Perhatikan gambar berikut
Cara melepas
lensa kamera:
· Tekan tombol
pengunci lensa yang terdapat pada badan kamera
· Putar lensa
kearah kanan (perhatikan arah panah pada gambar diatas)
Cara memasang
Lensa kamera:
· Tempelkan lensa
kamera seperti pada posisi lensa terlepas
· Tekan ke badan
kamera sambil memutar ke arah kiri
· Temukan titik
merah yang terdapat pada badan kamera dan lensa sampai berbunyi KLIK. Berarti
lensa sudah terkunci.
Melepas, mengganti dan memasang lensa pada bodi supaya
berhati-hati.
C. Beberapa
hal yang wajib anda ketahui tentang kamera digital
1) Optical
zoom dan Digital
Zoom terdiri dari
2 jenis, pertama adalah optical zoom dimana kemampuan zooming adalah
hasil dari kemampuan mekanisme lensa untuk melakukan zooming itu sendiri.
contoh; zooming menggunakan lensa 70-200mm pada panjang fokal 200mm. gambar
yang didapat adalah aktual 200mm.
Sedangkan yang
kedua adalah digital zoom yaitu adalah zoom yang biasa dilakukan bila
kamera sudah mencapai batas maksimal kemampuan melakukan optical zoom. contoh,
sebuah kamera compact memiliki lensa 14-70mm optical zoom dan 3x digital zoom.
artinya bila telah dilakukan zooming hingga pada 70mm dan tetap ingin dilakukan
zooming maka image yang didapat pada panjang fokal 70mm akan di perbesar
sebesar ukuran zoom yang diinginkan. berarti yang diperbesar adalah IMAGE YANG
DITANGKAP SENSOR PADA 70mm. hasilnya pasti akan mengecewakan, bayangkan saja.
image sebesar korek api di fotokopi perbesar hingga sebesar kertas folio..
pasti buruk
Gambar hasil
Optical Zoom jauh lebih baik dari Digital Zoom
2) Image
Quality & image size
Antara kualitas
gambar dan ukuran gambar sangat berkaitan, meskipun pada aplikasinya dapat di
pisahkan. Artinya, kita bisa memperoleh kualitas gambar yang baik dengan
mengecilkan ukuran/resolusi gambar.
Namun perlu
diketahui bahwa dua media yang sering kita gunakan untuk melihat hasil foto
adalah media cetak dan media elektronik, dalam hal ini monitor tv atau
komputer. Monitor komputer hanya memerlukan 72 DPI untuk mendapatkan kualitas
gambar yang baik. Sedangkan media cetak jauh lebih besar, yaitu minimal 600
DPI. Oleh karena itu, kita harus tentukan media apa yang nantinya akan menjadi
tujuan akhir menampilkan foto kita.Bila anda ingin mencetak foto anda, maka
pertahankan image size, yaitu minimal 600 DPI.
3) White
balance
White
Balance adalah
istilah dalam fotografi untuk kalibrasi titik berwarna putih. Sebagaimana
dijelaskan pada bagian suhu warna / color temperature, warna yang dianggap
putih dapat bervariasi tergantung pada kondisi pencahayaan. Konsep "warna
putih" menjadi bukan sesuatu yang absolut. Kebanyakan kamera digital dapat
diatur untuk memilih warna putih sesuai selera Anda, biasanya dengan cara
mengarahkan kamera ke obyek berwarna putih dalam sinaran cahaya yang ada,
teknik ini disebut manual white balance. Beberapa kamera dapat juga
mendeteksi adanya cahaya sekitar dan menentukan sendiri warna putih yang
dimaksud - hal ini disebut automatic white balance. Sedangkan pemilihan
white balance berdasarkan pilihan jenis lampu yang disediakan pada kamera
digital disebut pre-set white balance.
Gambar kiri
adalah hasil setelah di atur white balance nya
*(akan jelas
terlihat jika print out berwarna)
RAW adalah file uncompressed, file tersebut
menyimpan informasi spektrum warna dan metadata lebih banyak dibanding format
JPEG, kelebihan format RAW adalah image dapat dikoreksi white balance setelah
pemotretan, begitu pula dengan detail highlight yang masih dapat direcovery.
Pada tiap kamera file RAW memiliki nama yang berbeda, NEF untuk nikon dan CR2
untuk canon.
JPEG (Joint Photographic Experts Group) adalah format gambar yang paling populer dan paling mudah diakses karena ringan dan cukup baik, namun untuk detail kekayaan warna tidak lebih baik dari RAW dan TIFF.
JPEG (Joint Photographic Experts Group) adalah format gambar yang paling populer dan paling mudah diakses karena ringan dan cukup baik, namun untuk detail kekayaan warna tidak lebih baik dari RAW dan TIFF.
5) Buffer
adalah besarnya
memory sebuah kamera yang dialokasikan untuk memotret secara beruntun sebelum
image tersebut di save kedalam memory card. setiap kamera memiki buffer yang
berbeda. biasanya pada saat memotret beruntun di viewfinder akan muncul angka
yang menunjukkan berapa jumlah foto yang mampu di capture. bila buffer sudah
menunjukkan nilai nol, maka kamera tidak dapat mengcapture gambar lagi hingga
proses buffering selesai dan space memory tersedia kembali.
6) TTL
(Through The Lens)
adalah sistem
pengukuran cahaya pada kamera dimana light meter hanya mengukur cahaya yang
masuk kedalam lensa saja. beda degan light meter eksternal yang mengukur semua
cahaya lingkungan memotret. sistem pengukuran TTL biasanya diikuti dengan
pengukuran yang lebih spesifik yaitu:
1. Center weight metering, hanya mengukur area ditengah frame
2. Spot metering, mengukur diarea tertentu dalam ukuran spot (titik)
3. Matrix, perhitungan cahaya berdasarkan histogram distribusi shadow, midtone dan highlight
4. Average metering, mengukur pencahayaan secara rata-rata cahaya yang masuk ke kamera,
1. Center weight metering, hanya mengukur area ditengah frame
2. Spot metering, mengukur diarea tertentu dalam ukuran spot (titik)
3. Matrix, perhitungan cahaya berdasarkan histogram distribusi shadow, midtone dan highlight
4. Average metering, mengukur pencahayaan secara rata-rata cahaya yang masuk ke kamera,
7) Speed sync
adalah kemampuan
sebuah kamera untuk dapat membuka rananya bertepatan dengan cahaya lampu flash
menyala. setiap kamera memiliki nilai sync yang berbeda. pada umumnya kecepatan
tertinggi kamera untuk dapat membuka rana secara bertepatan dengan menyalanya
lampu flash adalah 1/250 sec.
Speed sync yang
salah akan mengakibatkan
sebagian gambar
terang atau gelap
8) Memory
Card
Adalah media
penyimpanan data digital. Seperti halnya flash disk atau hardisk, sebenarnya
memory card bisa di gunakan untuk menyimpan berbagai data digital, seperti
lagu, file office, film, foto, dan lainnya. Besaran space dari memory card juga
bervariasi, tergantung kebutuhan. Sebagian besar kamera DSLR dibekali dengan
slot memory card agar data foto dapat di simpan dengan cepat dan praktis. Jenis
dari memory card juga bermacam-macam. Ada SD, SDHC, MMC dan mini SD. Jenis SD
adalah ayng paling banyak digunakan untuk media bergerak seperti kamera
digital.
Jenis kartu
memori dan kapasitasnya
Selamat menikmati hasil motret anda