Archive for April 2014

Komposisi dalam fotografi

Selasa, 15 April 2014
Posted by Unknown
Kenapa foto saya begini?
Kenapa foto saya begitu?. Apa yang kurang, atau apa yang salah dengan foto karya saya?. Kenapa foto dari karya orang lain lebih enak di lihatnya?
Itu pertanyaan yang timbul ketika foto-foto kita dibuat dan diview malah di upload di internet dengan segala macam fasilitasnya , baik media social seprti FB atau tweeter, bahkan di web atau di blog.
Mari kita buka mata dan pikiran untuk sekedar mengetahui apa dan bagaimana dengan foto itu.
Fotografi tidak terlepas dari berbagai unsur dan pendukung serta tekniknya, untuk itu kita mulai dengan komposisi:
APA ITU KOMPOSISI?

DEFINISI KOMPOSISI :KOMPOSISI = SUSUNAN, dalam bahasan seni rupa dan fotografi komposisi berarti susunan gambar dalam batasan satu ruang (Soelarko, 1990:19).
KOMPOSISI secara sederhana diartikan sebagai cara menata elemen-elemen dalam gambar, elemen-elemen ini mencakup garis, shape, form, warna, terang dan gelap (Sanyoto, 2004).
KOMPOSISI adalah susunan objek foto secara keseluruhan pada bidang gambar, sehingga objek menjadi pusat perhatian (FOI=Focus of Interest) (Veriasa, 2006).
Komposisi secara sederhana diartikan sebagai cara menata elemen-elemen dalam gambar, elemen-elemen ini mencakup garis, shape, form, warna, terang dan gelap. Cara anda menata komposisi dalam jendela bidik akan diinterprestasikan kemudian setelah foto anda tersebut dicetak. Yang paling utama dari aspek komposisi adalah menghasilkan visual impact- sebuah kemampuan untuk menyampaikan perasaan yang anda inginkan untuk berekspresi dalam foto anda. Dengan demikian anda perlu menata sedemikian rupa agar tujuan anda tercapai, apakah itu untuk menyampaikan kesan statis dan diam atau sesuatumengejutkan, beda, eksentrik. Dalam komposisi klasik selalu ada satu titik perhatian yang pertama menarik perhatian. Hal ini terjadi karena penataan posisi, subordinasi, kontras cahaya atau intensitas subjek dibandingkan sekitarnya atau pengaturan sedemikian rupa yang membentuk arah yang membawa perhatian pengamat pada satu titik.
Secara keseluruhan, komposisi klasik yang baik memiliki proporsi yang menyenangkan. Ada keseimbangan antara gelap dan terang, antara bentuk padat dan ruang terbuka atau warna-warna cerah dengan warna-warna redup. Pada kesempatan-kesempatan tertentu, bila dibutuhkan mungkin anda akan membutuhkan komposisi anda seluruhnya simetris. Seringkali gambar yang anda buat lebih dinamis dan secara visual lebih menarik bila anda menempatkan subjek ditengah. Anda harus menghindari sebuah garis pembagi biarpun itu vertikal.
Untuk menghindari sebuah gambar yang dinamis diperlukan juga kehadiran irama. Irama ini terjadi karena adanya pengulangan berkali-kali sebuah objek yang berukuran kecil. Kehadiran irama dalam gambar mengesankan adanya suatu gerakan.
·         Garis
Fotografer yang baik kerap menggunakan garis pada karya-karya mereka untuk membawa perhatian pengamat pada subjek utama. Garis juga dapat menimbulkan kesan kedalaman dan memperlihatkan gerak pada gambar. Ketika garis-garis itu sendiri digunakan sebagai subjek, yang terjadi adalah gambar-gambar menjadi menarik perhatian. Tidak penting apakah garis itu lurus, melingkar atau melengkung, membawa mata keluar dari gambar. Yang penting garis-garis itu menjadi dinamis.

·         Shape 
Salah satu formula paling sederhana yang dapat membuat sebuah foto menarik perhatian adalah dengan memberi prioritas pada sebuah elemen visual. Shape adalah salah satunya. Kita umumnya menganggap shape sebagai outline yang tercipta karena sebuah shape terbentuk, pada intinya, subjek foto, gambar dianggap memiliki kekuatan visual dan kualitas abstrak. Untuk membuat shape menonjol, anda harus mampu memisahkan shape tersebut dari lingkungan sekitarnya atau dari latar belakang yang terlalu ramai. Untuk membuat kontras kuat antara shape dan sekitarnya yang membentuk shape tersebut. Kontras ini dapat terjadi sebagai akibat dari perbedaan gelap terang atau perbedaan warna.
Sebuah shape tentu saja tidak berdiri sendiri. Ketika masuk kedalam sebuah pemandangan yang berisi dua atau lebih shape yang sama, kita juga dapat meng-crop salah satu shape untuk memperkuat kualitas gambar.
·         Form
Ketika shape sendiri dapat mengindentifikasikan objek, masih diperlukan form untuk memberi kesan padat dan tiga dimensi. Hal ini merupakan faktor penting untuk menciptakan kesan kedalaman dan realitas. Kualitas ini tercipta dari bentukan cahaya dan tone yang kemudian membentuk garis-garis dari sebuah objek. Faktor penting yang menentukan bagaimana form terbentuk adalah arah dan kualitas cahaya yang mengenai objek tersebut.
·         Tekstur
Sebuah foto dengan gambar teksur yang menonjol dapat merupakan sebuah bentuk kreatif dari shape atau pattern. Jika memadai, tekstur akan memberikan realisme pada foto, membawa kedalaman dan kesan tiga dimensi ke subyek anda.
Tekstur dapat terlihat jelas pada dua sisi yang berbeda. Ada tekstur yang dapat ditemukan bila kita mendekatkan diri pada subyek untuk memperbesar apa yang kita lihat, misalnya bila kita ingin memotret tekstur permukaan sehelai daun. Ada pula saat dimana kita harus mundur karena subyek yang kita tuju adalah pemandangan yang sangat luas. Tekstur juga muncul ketika cahaya menerpa sebuah permukaan dengan sudut rendah, membentuk bayangan yang sama dalam area tertentu.

Memotret tekstur dianggap berhasil bila pemotret dapat mengkomunikasikan sedemikian rupa sehingga pengamat foto seolah dapat merasakan permukaan tersebut bila menyentuhnya. Sama seperti pattern, tekstur paling baik ditampilkan dengan beberapa variasi dan nampak melebar hingga keluar batas gambar.
·         Patterns 
Pattern yang berupa pengulangan shape, garis dan warna adalah elemen visual lainnya yang dapat menjadi unsur penarik perhatian utama. Keberadaan pengulangan itu menimbulkan kesan ritmik dan harmoni dalam gambar. Tapi, terlalu banyak keseragaman akan mengakibatkan gambar menjadi membosankan. Rahasia penggunaan pattern adalah menemukan variasi yang mampu menangkap perhatian pemerhati.
Pattern biasanya paling baik diungkapkan dengan merata. Walaupun pencahayaan dan sudut bidikan kamera membuat sebuah gambar cenderung kurang kesan kedalamannya dan memungkinkan sesuatu yang berulangkali menjadi menonjol.
Dengan mempelajari prinsip-prinsip komposisi di atas, berikut ini adalah beberapa jenis yang dapat anda gunakan :
·         Rule of thirds 
Bayangkan ada garis-garis panduan yang membentuk sembilan buah empat persegi panjang yang sama besar pada sebuah gambar. Elemen-elemen gambar yang muncul di sudut-sudut persegi panjang pusat akan mendapat daya tarik maksimum.
·         Format : Horizon atau Vertikal 
Proporsi empat persegi panjang pada viewinder memungkinkan kita untuk melakukan pemotretan dalam format landscape/horizontal atau vertikal/portrait. Perbedaan pengambilan format dapat menimbulkan efek berbeda pada komposisi akhir. Lihatlah pada jendela bidik secara horizontal maupun vertikal dan tentukan keputusan kreatif untuk hasil terbaik.
·         Keep it simple 
Dalam beberapa keadaan, pilihan terbaik adalah keep it simple. Sangat sulit bagi orang yang melihat sebuah foto apabila terlalu banyak titik yang menarik perhatian. Umumnya makin �ramai� sebuah gambar, makin kurang menarik gambar itu. Cobalah berkonsentrasi pada satu titik perhatian dan maksimalkan daya tariknya.
·         Picture scale 
Sebuah gambar yang nampak biasa namun menjadi menarik karena ada sebuah titik kecil yang menarik perhatian. Dengan pemotretan landscape atau monument, kembangkan daya tarik pemotretan dengan menambahkan obyek yang diketahui besarnya sebagai titik perhatian untuk memberikan kesan perbandingan skala.
·         Horizons 
Merubah keseimbangan langit dan tanah dapat mengubah pemandangan gambar secara radikal. Bila gambar hampir dipenuhi oleh langit akan memberikan kesan polos terbuka dan lebar tapi bila langit hanya disisakan sedikit di bagian atas gambar, akan timbul kesan penuh.
·         Leading lines 
Garis yang membawa mata orang yang melihat foto ke dalam gambar atau melintas gambar. Umumnya garis-garis ini berbentuk :
Garis-garis yang terlihat secara fisik misalnya marka jalan atau tidak terlihat secara langsung misalnya bayangan, refleksi.
·         Be different
Barangkali ada bidikan-bidikan lain yang dapat diambil selain pendekatan dari depan dan memotret paralel ke tanah. Bergerak mendekat dari yang diduga seringkali menghasilkan efek yang menarik.
·         Colour
Membuat bagian dari gambar menonjol dari background. Cara utama untuk memperoleh hal ini adalah memperoleh subyek yang warna atau nadanya berbeda secara radikal dengan background.
·         Framing 
Bila subyek secara khusus mempunyai bentuk yang kuat, penuh frame dengan subyek. Baik itu dengan cara menggunakan lensa dengan fokus lebih panjang atau bergerak mendekati subyek.
·         Shooting position
Ketika kita merasa jenuh dengan komposisi yang itu-itu saja, cobalah meurbah sudut pandang sepenuhnya. Misalnya posisi duduk ke posisi berdiri atau pengambilan bidikan dari atas atau bawah dari subyek.

TUJUAN MENGATUR KOMPOSISI :
-         Dengan mengatur komposisi foto, kita juga dapat membangun “mood” suatu foto dan keseimbangan keseluruhan objek foto.
-         Menyusun perwujudan ide menjadi sebuah penyusunan gambar yang baik sehingga terwujud sebuah kesatuan / unity dalam karya.

-         Melatih kepekaan mata untuk menangkap berbagai unsur dan mengasah rasa estetik dalam pribadi pemotret.

learning photography part II

Selasa, 08 April 2014
Posted by Unknown
Ada pertanyaan diantara  teman-teman kita, Berapa pixel kameranya?.  Atau berapa pixel fotonya?
Sering terlontar pertanyaan semacam itu pada masa teknologi digital berkembang saat ini, tetapi tidak setiap orang tahu akan arti atau maksudnya dari pixel itu.  Mari kita lihat apa sih sebenarnya dengan hal-hal seperti itu, apasih bentuk dan wujudnya.

Apa itu piksel/pixel ?
Piksel atau picture element,adalah elemen terkecil citra digital yang bisa dilihat mata. Sensor citra secara fisik (dua dimensi) dibuat dari rangkaian ribuan sel yang peka cahaya. Makin banyak jumlah pixel dalam suatu citra, makin besar resolusi spatial citra tersebut.
Megapixel (Megapiksel) terdiri berasal dari gabungan kata "mega" yang menunjukkan satuan juta, dan pixel yang bermaksud titik elemen gambar (English = Picture Element). Jadi singkatnya megapixel berarti sejuta titik elemen gambar.
Suatu gambar digital dibentuk oleh ribuan titik tersebut. Makin tinggi jumlahnya, maka makin tinggi juga resolusi gambarnya. Jumlah megapiksel ini biasanya digunakan untuk menunjukkan kualitas gambar.

Resolusi gambar adalah hasil kali dari jumlah piksel secara vertikal dan jumlah piksel secara horizontal. dengan kata lain resolusi adalah jumlah piksel dalam sebuah image digital yang secara langsung berhubungan erat dengan ukuran sensor sebuah kamera, pada masa lalu kamera berukuran sensor 36mm x 24mm hanya mampu menangkap gambar beresolusi 6MP karena teknologi pada masanya hanya bisa menciptakan sensor dengan kepadatan sensor 6MP, seiring dengan kemajuan teknologi, jumlah piksel dalam sensor kamera semakin padat sehingga dengan ukuran sensor 36mm x 24mm saat ini kepadatan pikselnya dapat mencapai 24MP.

Resolusi gambar dan namanya
Nama
Resolusi
(megapiksel)
Panjang x lebar
CGA
0.064
320×200
EGA
0.224
640×350
VGA
0.3
640×480
SVGA
0.5
800×600
XGA
0.8
1024×768
SXGA
1.3
1280×1024
UXGA
1.9
1600×1200
WUXGA
2.3
1920×1200

5) Focusing screen
Focusing screen adalah layar titik focus di kamera dengan maksud dan tujuan tertentu. Jenis dan fungsinya beragam tergantung kebutuhan dari fotografernya. Umumnya yang di gunakan oleh Canon dalam DSLR nya adalah standard precision focusing screen. Jenis ini terang/jernih, berguna di kebanyakan pemotretan, tapi tidak mencukupi untuk beberapa kebutuhan khusus.
Misalnya untuk pemotretan landscape umumnya digunakan focusing screen jenis grid. Penggunaan focusing screen ini memunculkan garis-garis samar di viewfinder. Garis ini membagi viewfinder menjadi 3 bagian (vertikal dan horisontal). Tentunya ini akan mempermudah komposisi dan juga membantu kita sehingga horizon lurus (penting bagi saya yang “mengidap” HLD – Horizon Level Deficiency). Menyebalkan memang, harus mengganti focusing screen hanya untuk memunculkan Grid. Saya pro dengan Nikon yang sudah bisa memunculkan grid ini secara virtual di viewfinder, hanya melalui menu, tanpa mengganti focusing screen.



Terdapat indikator titik fokus, agar memudahkan saat melakukan merubahan fokus di lensa.

Kaca yang terdapat indikator fokus lensa Gambar indikator titik fokus
6) Condenser lens
7) Optical glass pentaprism/prisma



8) View Finder
Lubang tempat mata kita melihat hasil gambar.
9) Tombol Shutter
Tombol pelepas Focal Plane Shutter
    
         
LCD dan View finder pada kamera DSLR Posisi Tombol Shutter

Shutter speed

Adalah berapa lamanya tirai shutter terbuka, shutter speed 1 detik akan menghasilkan gambar yang lebih terang dari pada shutter speed 1/1000 detik.
 Grafik Shutter Speed

Setengah detik shutter speed lebih gelap 1 Stop dari shutter speed satu detik.
shutter speed 1/30s lebih terang 2 stop dari shutter speed 1/125 begitu seterusnya.
shutter speed 1/250 akan lebih gelap 3 stop dibandingkan dengan shutter speed 1/30

10) Self timer
Merupakan fasilitas otomatis yang mampu memfungsikan pelepas Focal plane shutter dengan patokan detik. Durasi dapat di set sesuai kebutuhan.
Self timer pada kamera analog Self timer pada digital dengan icon bergambar jam

2. Lensa
Lensa kamera
Didalam badan lensa kamera DSLR terdiri dari rangkaian lensa cembung dan cekung yang akhirnya membentuk gambar yang di inginkan. Terdapat juga jendela diafragma yang menentukan banyak sedikitnya cahaya yang masuk dengan mengatur besaran angka diafragma. Angka diafragma diwakulkan dengan huruf “f”, sehingga tertulis f2,8, dst.
Diafragma
Begini cara kerja diafragma; Sebelum cahaya mengenai film maka cahaya harus melewati sebuah lubang yang terbuka yang di sebut Aperture. Besaran lubang yang terbuka ini disebut dengan F-STOP. Besaran angka F-Stop ini disebut dengan F-Number,
Pada standar fotografi makin kecil F-Number berarti lubang yang terbuka lebih besar, jika lubang yang terbuka lebih besar maka akan lebih banyak cahaya yang akan masuk mengenai film atau sensor.

Aperture sering juga disebut dengan diagframa.

Aperture Number(F-Stop)
Adalah angka yang menunjukkan seberapa besar lubang aperture terbuka.
Angka semakin kecil pada f-number berarti makin besar diafragma terbuka, sebaliknya jika f-number semakin besar justru lubang yang terbuka semakin kecil karena pada dasarnya nilai F-Stop adalah 1/F-Stop.

Menyeimbangkan shutter speed dan Aperture
Untuk menghasilkan gambar yang baik kita perlu menyimbangkan shutter speed dengan bukaan aperture, untuk itu kita perlu mengetahui sifat atau efek perbedaan angka dari shutter speed dan efek akibat besar kecilnya bukaan diagframa.
Shutter speed yang lambat kita akanbisa mendapatkan motion atau efek gerakan jika memotret obyek yang bergerak, juga ada kemungkinan foto menjadi buram karena terjadinya guncangan akibat tangan kita yang tidak stabil. Shutter speed yang cepat dapat menciptakan obyek yang membeku tidak bergerang (freezing).
Bukaan F-Stop yang besar akan mengakibatkan Deep Of Field (ruang tajam) yang tipis. Sedangkan F-Stop yang kecil akan menghasilkan DOF yang luas.
Untuk lebih jelasnya dapat melihat gambar dibawah ini.

 Besaran Sudut lensa
Lensa Kamera DSLR juga bisa di ganti-ganti (Interchangeable), sehingga bisa di sesuaikan dengan kondisi lapangan. Angka yang terdapat pada lensa juga mengindikasikan ukuran lensa.
Angka pada lensa kamera
Panjang fokal lensa biasanya ditulis dengan 10mm, 14mm,20mm,35mm, 50mm,90mm,135mm, 200mm dst. Angka kecil berarti akan membuka lensa pada sudut lebar, sedangkan angka besar akan memperkecil sudut lensa. Berikut gambar yang di hasilkan oleh dua besaran lensa yang berbeda.
Kotak warna merah (yang di luar) jika menggunakan lensa sudut lebar, sedangkan warna biru (didalam) jika menggunakan lensa dengan sudut sempit

Melepas dan memasang lensa kamera
Pada dasarnya teknik melepas dan memasang lensa kamera DSLR sama dengan kamera SLR. Yaitu kita harus menekan tombol mengunci sebelum melepas lensa, dan memutar lensa ke arah kanan. Terdapat indikator berupa titik berwarna merah pada badan kamera dan lensa saat posisi terkunci. Perhatikan gambar berikut


Cara melepas lensa kamera:
· Tekan tombol pengunci lensa yang terdapat pada badan kamera
· Putar lensa kearah kanan (perhatikan arah panah pada gambar diatas)
Cara memasang Lensa kamera:
· Tempelkan lensa kamera seperti pada posisi lensa terlepas
· Tekan ke badan kamera sambil memutar ke arah kiri
· Temukan titik merah yang terdapat pada badan kamera dan lensa sampai berbunyi KLIK. Berarti lensa sudah terkunci.
Melepas, mengganti dan memasang lensa pada bodi supaya berhati-hati.

C. Beberapa hal yang wajib anda ketahui tentang kamera digital
1) Optical zoom dan Digital
Zoom terdiri dari 2 jenis, pertama adalah optical zoom dimana kemampuan zooming adalah hasil dari kemampuan mekanisme lensa untuk melakukan zooming itu sendiri. contoh; zooming menggunakan lensa 70-200mm pada panjang fokal 200mm. gambar yang didapat adalah aktual 200mm.
Sedangkan yang kedua adalah digital zoom yaitu adalah zoom yang biasa dilakukan bila kamera sudah mencapai batas maksimal kemampuan melakukan optical zoom. contoh, sebuah kamera compact memiliki lensa 14-70mm optical zoom dan 3x digital zoom. artinya bila telah dilakukan zooming hingga pada 70mm dan tetap ingin dilakukan zooming maka image yang didapat pada panjang fokal 70mm akan di perbesar sebesar ukuran zoom yang diinginkan. berarti yang diperbesar adalah IMAGE YANG DITANGKAP SENSOR PADA 70mm. hasilnya pasti akan mengecewakan, bayangkan saja. image sebesar korek api di fotokopi perbesar hingga sebesar kertas folio.. pasti buruk
Gambar hasil Optical Zoom jauh lebih baik dari Digital Zoom
2) Image Quality & image size
Antara kualitas gambar dan ukuran gambar sangat berkaitan, meskipun pada aplikasinya dapat di pisahkan. Artinya, kita bisa memperoleh kualitas gambar yang baik dengan mengecilkan ukuran/resolusi gambar.
Namun perlu diketahui bahwa dua media yang sering kita gunakan untuk melihat hasil foto adalah media cetak dan media elektronik, dalam hal ini monitor tv atau komputer. Monitor komputer hanya memerlukan 72 DPI untuk mendapatkan kualitas gambar yang baik. Sedangkan media cetak jauh lebih besar, yaitu minimal 600 DPI. Oleh karena itu, kita harus tentukan media apa yang nantinya akan menjadi tujuan akhir menampilkan foto kita.Bila anda ingin mencetak foto anda, maka pertahankan image size, yaitu minimal 600 DPI.
3) White balance
White Balance adalah istilah dalam fotografi untuk kalibrasi titik berwarna putih. Sebagaimana dijelaskan pada bagian suhu warna / color temperature, warna yang dianggap putih dapat bervariasi tergantung pada kondisi pencahayaan. Konsep "warna putih" menjadi bukan sesuatu yang absolut. Kebanyakan kamera digital dapat diatur untuk memilih warna putih sesuai selera Anda, biasanya dengan cara mengarahkan kamera ke obyek berwarna putih dalam sinaran cahaya yang ada, teknik ini disebut manual white balance. Beberapa kamera dapat juga mendeteksi adanya cahaya sekitar dan menentukan sendiri warna putih yang dimaksud - hal ini disebut automatic white balance. Sedangkan pemilihan white balance berdasarkan pilihan jenis lampu yang disediakan pada kamera digital disebut pre-set white balance.
Gambar kiri adalah hasil setelah di atur white balance nya
*(akan jelas terlihat jika print out berwarna)
 4) File Format RAW dan JPEG
RAW adalah file uncompressed, file tersebut menyimpan informasi spektrum warna dan metadata lebih banyak dibanding format JPEG, kelebihan format RAW adalah image dapat dikoreksi white balance setelah pemotretan, begitu pula dengan detail highlight yang masih dapat direcovery. Pada tiap kamera file RAW memiliki nama yang berbeda, NEF untuk nikon dan CR2 untuk canon.

JPEG (Joint Photographic Experts Group) adalah format gambar yang paling populer dan paling mudah diakses karena ringan dan cukup baik, namun untuk detail kekayaan warna tidak lebih baik dari RAW dan TIFF.
5) Buffer
adalah besarnya memory sebuah kamera yang dialokasikan untuk memotret secara beruntun sebelum image tersebut di save kedalam memory card. setiap kamera memiki buffer yang berbeda. biasanya pada saat memotret beruntun di viewfinder akan muncul angka yang menunjukkan berapa jumlah foto yang mampu di capture. bila buffer sudah menunjukkan nilai nol, maka kamera tidak dapat mengcapture gambar lagi hingga proses buffering selesai dan space memory tersedia kembali.
6) TTL (Through The Lens)
adalah sistem pengukuran cahaya pada kamera dimana light meter hanya mengukur cahaya yang masuk kedalam lensa saja. beda degan light meter eksternal yang mengukur semua cahaya lingkungan memotret. sistem pengukuran TTL biasanya diikuti dengan pengukuran yang lebih spesifik yaitu:
1. Center weight metering, hanya mengukur area ditengah frame
2. Spot metering, mengukur diarea tertentu dalam ukuran spot (titik)
3. Matrix, perhitungan cahaya berdasarkan histogram distribusi shadow, midtone dan highlight
4. Average metering, mengukur pencahayaan secara rata-rata cahaya yang masuk ke kamera,

7) Speed sync
adalah kemampuan sebuah kamera untuk dapat membuka rananya bertepatan dengan cahaya lampu flash menyala. setiap kamera memiliki nilai sync yang berbeda. pada umumnya kecepatan tertinggi kamera untuk dapat membuka rana secara bertepatan dengan menyalanya lampu flash adalah 1/250 sec.
Speed sync yang salah akan mengakibatkan
sebagian gambar terang atau gelap
8) Memory Card
Adalah media penyimpanan data digital. Seperti halnya flash disk atau hardisk, sebenarnya memory card bisa di gunakan untuk menyimpan berbagai data digital, seperti lagu, file office, film, foto, dan lainnya. Besaran space dari memory card juga bervariasi, tergantung kebutuhan. Sebagian besar kamera DSLR dibekali dengan slot memory card agar data foto dapat di simpan dengan cepat dan praktis. Jenis dari memory card juga bermacam-macam. Ada SD, SDHC, MMC dan mini SD. Jenis SD adalah ayng paling banyak digunakan untuk media bergerak seperti kamera digital.

Jenis kartu memori dan kapasitasnya


Selamat menikmati hasil motret anda
Welcome to My Blog

Popular Post

Blogger templates

Pengikut

(c)2014 mang atto. Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © Enjoy With Photography -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -