Archive for 2014
Kenapa foto
saya begini?
Kenapa foto
saya begitu?. Apa yang kurang, atau apa yang salah dengan foto karya saya?. Kenapa
foto dari karya orang lain lebih enak di lihatnya?
Itu pertanyaan
yang timbul ketika foto-foto kita dibuat dan diview malah di upload di internet
dengan segala macam fasilitasnya , baik media social seprti FB atau tweeter,
bahkan di web atau di blog.
Mari kita
buka mata dan pikiran untuk sekedar mengetahui apa dan bagaimana dengan foto
itu.
Fotografi
tidak terlepas dari berbagai unsur dan pendukung serta tekniknya, untuk itu
kita mulai dengan komposisi:
DEFINISI
KOMPOSISI :KOMPOSISI = SUSUNAN, dalam bahasan seni rupa dan fotografi komposisi
berarti susunan gambar dalam batasan satu ruang (Soelarko, 1990:19).
KOMPOSISI
secara sederhana diartikan sebagai cara menata elemen-elemen dalam gambar,
elemen-elemen ini mencakup garis, shape, form, warna, terang dan gelap (Sanyoto,
2004).
KOMPOSISI
adalah susunan objek foto secara keseluruhan pada bidang gambar, sehingga objek
menjadi pusat perhatian (FOI=Focus
of Interest) (Veriasa, 2006).
Komposisi
secara sederhana diartikan sebagai cara menata elemen-elemen dalam gambar,
elemen-elemen ini mencakup garis, shape, form, warna, terang dan gelap. Cara
anda menata komposisi dalam jendela bidik akan diinterprestasikan kemudian
setelah foto anda tersebut dicetak. Yang paling utama dari aspek komposisi
adalah menghasilkan visual impact- sebuah kemampuan untuk menyampaikan perasaan
yang anda inginkan untuk berekspresi dalam foto anda. Dengan demikian anda
perlu menata sedemikian rupa agar tujuan anda tercapai, apakah itu untuk
menyampaikan kesan statis dan diam atau sesuatumengejutkan, beda, eksentrik.
Dalam komposisi klasik selalu ada satu titik perhatian yang pertama menarik
perhatian. Hal ini terjadi karena penataan posisi, subordinasi, kontras cahaya
atau intensitas subjek dibandingkan sekitarnya atau pengaturan sedemikian rupa
yang membentuk arah yang membawa perhatian pengamat pada satu titik.
Secara
keseluruhan, komposisi klasik yang baik memiliki proporsi yang menyenangkan.
Ada keseimbangan antara gelap dan terang, antara bentuk padat dan ruang terbuka
atau warna-warna cerah dengan warna-warna redup. Pada kesempatan-kesempatan
tertentu, bila dibutuhkan mungkin anda akan membutuhkan komposisi anda seluruhnya
simetris. Seringkali gambar yang anda buat lebih dinamis dan secara visual
lebih menarik bila anda menempatkan subjek ditengah. Anda harus menghindari
sebuah garis pembagi biarpun itu vertikal.
Untuk
menghindari sebuah gambar yang dinamis diperlukan juga kehadiran irama. Irama
ini terjadi karena adanya pengulangan berkali-kali sebuah objek yang berukuran
kecil. Kehadiran irama dalam gambar mengesankan adanya suatu gerakan.
·
Garis
Fotografer yang baik kerap menggunakan garis pada karya-karya mereka untuk membawa perhatian pengamat pada subjek utama. Garis juga dapat menimbulkan kesan kedalaman dan memperlihatkan gerak pada gambar. Ketika garis-garis itu sendiri digunakan sebagai subjek, yang terjadi adalah gambar-gambar menjadi menarik perhatian. Tidak penting apakah garis itu lurus, melingkar atau melengkung, membawa mata keluar dari gambar. Yang penting garis-garis itu menjadi dinamis.
Fotografer yang baik kerap menggunakan garis pada karya-karya mereka untuk membawa perhatian pengamat pada subjek utama. Garis juga dapat menimbulkan kesan kedalaman dan memperlihatkan gerak pada gambar. Ketika garis-garis itu sendiri digunakan sebagai subjek, yang terjadi adalah gambar-gambar menjadi menarik perhatian. Tidak penting apakah garis itu lurus, melingkar atau melengkung, membawa mata keluar dari gambar. Yang penting garis-garis itu menjadi dinamis.
·
Shape
Salah satu formula paling sederhana yang dapat membuat sebuah foto menarik perhatian adalah dengan memberi prioritas pada sebuah elemen visual. Shape adalah salah satunya. Kita umumnya menganggap shape sebagai outline yang tercipta karena sebuah shape terbentuk, pada intinya, subjek foto, gambar dianggap memiliki kekuatan visual dan kualitas abstrak. Untuk membuat shape menonjol, anda harus mampu memisahkan shape tersebut dari lingkungan sekitarnya atau dari latar belakang yang terlalu ramai. Untuk membuat kontras kuat antara shape dan sekitarnya yang membentuk shape tersebut. Kontras ini dapat terjadi sebagai akibat dari perbedaan gelap terang atau perbedaan warna.
Sebuah shape tentu saja tidak berdiri sendiri. Ketika masuk kedalam sebuah pemandangan yang berisi dua atau lebih shape yang sama, kita juga dapat meng-crop salah satu shape untuk memperkuat kualitas gambar.
Salah satu formula paling sederhana yang dapat membuat sebuah foto menarik perhatian adalah dengan memberi prioritas pada sebuah elemen visual. Shape adalah salah satunya. Kita umumnya menganggap shape sebagai outline yang tercipta karena sebuah shape terbentuk, pada intinya, subjek foto, gambar dianggap memiliki kekuatan visual dan kualitas abstrak. Untuk membuat shape menonjol, anda harus mampu memisahkan shape tersebut dari lingkungan sekitarnya atau dari latar belakang yang terlalu ramai. Untuk membuat kontras kuat antara shape dan sekitarnya yang membentuk shape tersebut. Kontras ini dapat terjadi sebagai akibat dari perbedaan gelap terang atau perbedaan warna.
Sebuah shape tentu saja tidak berdiri sendiri. Ketika masuk kedalam sebuah pemandangan yang berisi dua atau lebih shape yang sama, kita juga dapat meng-crop salah satu shape untuk memperkuat kualitas gambar.
·
Form
Ketika shape sendiri dapat mengindentifikasikan objek, masih diperlukan form untuk memberi kesan padat dan tiga dimensi. Hal ini merupakan faktor penting untuk menciptakan kesan kedalaman dan realitas. Kualitas ini tercipta dari bentukan cahaya dan tone yang kemudian membentuk garis-garis dari sebuah objek. Faktor penting yang menentukan bagaimana form terbentuk adalah arah dan kualitas cahaya yang mengenai objek tersebut.
Ketika shape sendiri dapat mengindentifikasikan objek, masih diperlukan form untuk memberi kesan padat dan tiga dimensi. Hal ini merupakan faktor penting untuk menciptakan kesan kedalaman dan realitas. Kualitas ini tercipta dari bentukan cahaya dan tone yang kemudian membentuk garis-garis dari sebuah objek. Faktor penting yang menentukan bagaimana form terbentuk adalah arah dan kualitas cahaya yang mengenai objek tersebut.
·
Tekstur
Sebuah foto dengan gambar teksur yang menonjol dapat merupakan sebuah bentuk kreatif dari shape atau pattern. Jika memadai, tekstur akan memberikan realisme pada foto, membawa kedalaman dan kesan tiga dimensi ke subyek anda.
Tekstur dapat terlihat jelas pada dua sisi yang berbeda. Ada tekstur yang dapat ditemukan bila kita mendekatkan diri pada subyek untuk memperbesar apa yang kita lihat, misalnya bila kita ingin memotret tekstur permukaan sehelai daun. Ada pula saat dimana kita harus mundur karena subyek yang kita tuju adalah pemandangan yang sangat luas. Tekstur juga muncul ketika cahaya menerpa sebuah permukaan dengan sudut rendah, membentuk bayangan yang sama dalam area tertentu.
Sebuah foto dengan gambar teksur yang menonjol dapat merupakan sebuah bentuk kreatif dari shape atau pattern. Jika memadai, tekstur akan memberikan realisme pada foto, membawa kedalaman dan kesan tiga dimensi ke subyek anda.
Tekstur dapat terlihat jelas pada dua sisi yang berbeda. Ada tekstur yang dapat ditemukan bila kita mendekatkan diri pada subyek untuk memperbesar apa yang kita lihat, misalnya bila kita ingin memotret tekstur permukaan sehelai daun. Ada pula saat dimana kita harus mundur karena subyek yang kita tuju adalah pemandangan yang sangat luas. Tekstur juga muncul ketika cahaya menerpa sebuah permukaan dengan sudut rendah, membentuk bayangan yang sama dalam area tertentu.
Memotret tekstur dianggap berhasil bila pemotret dapat mengkomunikasikan sedemikian rupa sehingga pengamat foto seolah dapat merasakan permukaan tersebut bila menyentuhnya. Sama seperti pattern, tekstur paling baik ditampilkan dengan beberapa variasi dan nampak melebar hingga keluar batas gambar.
·
Patterns
Pattern yang berupa pengulangan shape, garis dan warna adalah elemen visual lainnya yang dapat menjadi unsur penarik perhatian utama. Keberadaan pengulangan itu menimbulkan kesan ritmik dan harmoni dalam gambar. Tapi, terlalu banyak keseragaman akan mengakibatkan gambar menjadi membosankan. Rahasia penggunaan pattern adalah menemukan variasi yang mampu menangkap perhatian pemerhati.
Pattern yang berupa pengulangan shape, garis dan warna adalah elemen visual lainnya yang dapat menjadi unsur penarik perhatian utama. Keberadaan pengulangan itu menimbulkan kesan ritmik dan harmoni dalam gambar. Tapi, terlalu banyak keseragaman akan mengakibatkan gambar menjadi membosankan. Rahasia penggunaan pattern adalah menemukan variasi yang mampu menangkap perhatian pemerhati.
Pattern biasanya paling baik diungkapkan dengan merata. Walaupun
pencahayaan dan sudut bidikan kamera membuat sebuah gambar cenderung kurang
kesan kedalamannya dan memungkinkan sesuatu yang berulangkali menjadi menonjol.
Dengan
mempelajari prinsip-prinsip komposisi di atas, berikut ini adalah beberapa
jenis yang dapat anda gunakan :
·
Rule of thirds
Bayangkan ada garis-garis panduan yang membentuk sembilan buah
empat persegi panjang yang sama besar pada sebuah gambar. Elemen-elemen gambar
yang muncul di sudut-sudut persegi panjang pusat akan mendapat daya tarik
maksimum.
·
Format : Horizon atau
Vertikal
Proporsi empat persegi panjang pada viewinder memungkinkan kita
untuk melakukan pemotretan dalam format landscape/horizontal atau
vertikal/portrait. Perbedaan pengambilan format dapat menimbulkan efek berbeda
pada komposisi akhir. Lihatlah pada jendela bidik secara horizontal maupun
vertikal dan tentukan keputusan kreatif untuk hasil terbaik.
·
Keep it simple
Dalam beberapa keadaan, pilihan terbaik adalah keep it simple.
Sangat sulit bagi orang yang melihat sebuah foto apabila terlalu banyak titik
yang menarik perhatian. Umumnya makin �ramai� sebuah gambar, makin kurang
menarik gambar itu. Cobalah berkonsentrasi pada satu titik perhatian dan
maksimalkan daya tariknya.
·
Picture scale
Sebuah gambar yang nampak biasa namun menjadi menarik karena ada
sebuah titik kecil yang menarik perhatian. Dengan pemotretan landscape atau
monument, kembangkan daya tarik pemotretan dengan menambahkan obyek yang
diketahui besarnya sebagai titik perhatian untuk memberikan kesan perbandingan
skala.
·
Horizons
Merubah keseimbangan langit dan tanah dapat mengubah pemandangan gambar secara radikal. Bila gambar hampir dipenuhi oleh langit akan memberikan kesan polos terbuka dan lebar tapi bila langit hanya disisakan sedikit di bagian atas gambar, akan timbul kesan penuh.
Merubah keseimbangan langit dan tanah dapat mengubah pemandangan gambar secara radikal. Bila gambar hampir dipenuhi oleh langit akan memberikan kesan polos terbuka dan lebar tapi bila langit hanya disisakan sedikit di bagian atas gambar, akan timbul kesan penuh.
·
Leading lines
Garis yang membawa mata orang yang melihat foto ke dalam gambar
atau melintas gambar. Umumnya garis-garis ini berbentuk :
Garis-garis yang terlihat secara fisik misalnya marka jalan atau tidak terlihat secara langsung misalnya bayangan, refleksi.
Garis-garis yang terlihat secara fisik misalnya marka jalan atau tidak terlihat secara langsung misalnya bayangan, refleksi.
·
Be different
Barangkali ada bidikan-bidikan lain yang dapat diambil selain
pendekatan dari depan dan memotret paralel ke tanah. Bergerak mendekat dari
yang diduga seringkali menghasilkan efek yang menarik.
·
Colour
Membuat bagian dari gambar menonjol dari background. Cara utama untuk memperoleh hal ini adalah memperoleh subyek yang warna atau nadanya berbeda secara radikal dengan background.
Membuat bagian dari gambar menonjol dari background. Cara utama untuk memperoleh hal ini adalah memperoleh subyek yang warna atau nadanya berbeda secara radikal dengan background.
·
Framing
Bila subyek secara khusus mempunyai bentuk yang kuat, penuh frame dengan subyek. Baik itu dengan cara menggunakan lensa dengan fokus lebih panjang atau bergerak mendekati subyek.
Bila subyek secara khusus mempunyai bentuk yang kuat, penuh frame dengan subyek. Baik itu dengan cara menggunakan lensa dengan fokus lebih panjang atau bergerak mendekati subyek.
·
Shooting position
Ketika kita merasa jenuh dengan komposisi yang itu-itu saja,
cobalah meurbah sudut pandang sepenuhnya. Misalnya posisi duduk ke posisi
berdiri atau pengambilan bidikan dari atas atau bawah dari subyek.
TUJUAN
MENGATUR KOMPOSISI :
-
Dengan mengatur komposisi foto, kita juga dapat membangun “mood” suatu foto dan
keseimbangan keseluruhan objek foto.
-
Menyusun perwujudan ide menjadi sebuah penyusunan gambar yang baik sehingga
terwujud sebuah kesatuan / unity dalam
karya.
-
Melatih kepekaan mata untuk menangkap berbagai unsur dan mengasah rasa estetik
dalam pribadi pemotret.
Ada pertanyaan diantara
teman-teman kita, Berapa pixel kameranya?. Atau berapa pixel fotonya?
Sering terlontar pertanyaan semacam itu pada masa teknologi digital
berkembang saat ini, tetapi tidak setiap orang tahu akan arti atau maksudnya
dari pixel itu. Mari kita lihat apa sih
sebenarnya dengan hal-hal seperti itu, apasih bentuk dan wujudnya.
Apa itu
piksel/pixel ?
Piksel atau picture element,adalah
elemen terkecil citra digital yang bisa dilihat mata. Sensor citra secara fisik
(dua dimensi) dibuat dari rangkaian ribuan sel yang peka cahaya. Makin banyak
jumlah pixel dalam suatu citra, makin besar resolusi spatial citra tersebut.
Megapixel (Megapiksel) terdiri berasal dari gabungan kata
"mega" yang menunjukkan satuan juta, dan pixel yang bermaksud titik
elemen gambar (English = Picture Element). Jadi singkatnya megapixel
berarti sejuta titik elemen gambar.
Suatu gambar digital dibentuk oleh ribuan titik tersebut. Makin tinggi
jumlahnya, maka makin tinggi juga resolusi gambarnya. Jumlah megapiksel ini biasanya
digunakan untuk menunjukkan kualitas gambar.
Resolusi gambar adalah hasil kali dari jumlah piksel secara
vertikal dan jumlah piksel secara horizontal. dengan kata lain resolusi adalah
jumlah piksel dalam sebuah image digital yang secara langsung berhubungan erat
dengan ukuran sensor sebuah kamera, pada masa lalu kamera berukuran sensor 36mm
x 24mm hanya mampu menangkap gambar beresolusi 6MP karena teknologi pada
masanya hanya bisa menciptakan sensor dengan kepadatan sensor 6MP, seiring
dengan kemajuan teknologi, jumlah piksel dalam sensor kamera semakin padat
sehingga dengan ukuran sensor 36mm x 24mm saat ini kepadatan pikselnya dapat
mencapai 24MP.
Resolusi
gambar dan namanya
Nama
|
Resolusi
(megapiksel)
|
Panjang x lebar
|
CGA
|
0.064
|
320×200
|
EGA
|
0.224
|
640×350
|
VGA
|
0.3
|
640×480
|
SVGA
|
0.5
|
800×600
|
XGA
|
0.8
|
1024×768
|
SXGA
|
1.3
|
1280×1024
|
UXGA
|
1.9
|
1600×1200
|
WUXGA
|
2.3
|
1920×1200
|
5) Focusing screen
Focusing screen adalah layar titik focus di kamera dengan maksud
dan tujuan tertentu. Jenis dan fungsinya beragam tergantung kebutuhan dari
fotografernya. Umumnya yang di gunakan oleh Canon dalam DSLR nya adalah standard
precision focusing screen. Jenis ini terang/jernih, berguna di
kebanyakan pemotretan, tapi tidak mencukupi untuk beberapa kebutuhan khusus.
Misalnya untuk pemotretan landscape umumnya digunakan focusing
screen jenis grid. Penggunaan focusing screen ini memunculkan garis-garis samar
di viewfinder. Garis ini membagi viewfinder menjadi 3 bagian (vertikal dan
horisontal). Tentunya ini akan mempermudah komposisi dan juga membantu kita
sehingga horizon lurus (penting bagi saya yang “mengidap” HLD – Horizon Level
Deficiency). Menyebalkan memang, harus mengganti focusing screen hanya untuk
memunculkan Grid. Saya pro dengan Nikon yang sudah bisa memunculkan grid ini
secara virtual di viewfinder, hanya melalui menu, tanpa mengganti focusing
screen.
Terdapat
indikator titik fokus, agar memudahkan saat melakukan merubahan fokus di lensa.
Kaca yang
terdapat indikator fokus lensa Gambar indikator titik fokus
6) Condenser
lens
7) Optical
glass pentaprism/prisma
8) View Finder
Lubang tempat
mata kita melihat hasil gambar.
9) Tombol Shutter
Tombol pelepas Focal
Plane Shutter
LCD dan View
finder pada kamera DSLR Posisi Tombol Shutter
Shutter speed
Adalah berapa
lamanya tirai shutter terbuka, shutter speed 1 detik akan menghasilkan gambar
yang lebih terang dari pada shutter speed 1/1000 detik.
Setengah detik
shutter speed lebih gelap 1 Stop dari shutter speed satu detik.
shutter speed
1/30s lebih terang 2 stop dari shutter speed 1/125 begitu seterusnya.
shutter speed
1/250 akan lebih gelap 3 stop dibandingkan dengan shutter speed 1/30
10) Self timer
Merupakan
fasilitas otomatis yang mampu memfungsikan pelepas Focal plane shutter dengan
patokan detik. Durasi dapat di set sesuai kebutuhan.
Self timer pada
kamera analog Self timer pada digital dengan icon bergambar jam
2. Lensa
Lensa kamera
Didalam badan
lensa kamera DSLR terdiri dari rangkaian lensa cembung dan cekung yang akhirnya
membentuk gambar yang di inginkan. Terdapat juga jendela diafragma yang
menentukan banyak sedikitnya cahaya yang masuk dengan mengatur besaran angka
diafragma. Angka diafragma diwakulkan dengan huruf “f”, sehingga tertulis f2,8,
dst.
Diafragma
Begini cara kerja
diafragma; Sebelum cahaya mengenai film maka cahaya harus melewati sebuah
lubang yang terbuka yang di sebut Aperture. Besaran lubang yang terbuka
ini disebut dengan F-STOP. Besaran angka F-Stop ini disebut dengan F-Number,
Pada standar
fotografi makin kecil F-Number berarti lubang yang terbuka lebih besar, jika
lubang yang terbuka lebih besar maka akan lebih banyak cahaya yang akan masuk
mengenai film atau sensor.
Aperture sering
juga disebut dengan diagframa.
Aperture Number(F-Stop)
Adalah angka yang
menunjukkan seberapa besar lubang aperture terbuka.
Angka semakin
kecil pada f-number berarti makin besar diafragma terbuka, sebaliknya jika
f-number semakin besar justru lubang yang terbuka semakin kecil karena pada
dasarnya nilai F-Stop adalah 1/F-Stop.
Menyeimbangkan
shutter speed dan Aperture
Untuk
menghasilkan gambar yang baik kita perlu menyimbangkan shutter speed dengan
bukaan aperture, untuk itu kita perlu mengetahui sifat atau efek perbedaan
angka dari shutter speed dan efek akibat besar kecilnya bukaan diagframa.
Shutter speed
yang lambat kita akanbisa mendapatkan motion atau efek gerakan jika memotret
obyek yang bergerak, juga ada kemungkinan foto menjadi buram karena terjadinya
guncangan akibat tangan kita yang tidak stabil. Shutter speed yang cepat dapat
menciptakan obyek yang membeku tidak bergerang (freezing).
Bukaan F-Stop
yang besar akan mengakibatkan Deep Of Field (ruang tajam) yang tipis. Sedangkan
F-Stop yang kecil akan menghasilkan DOF yang luas.
Untuk lebih
jelasnya dapat melihat gambar dibawah ini.
Besaran Sudut lensa
Lensa Kamera DSLR
juga bisa di ganti-ganti (Interchangeable), sehingga bisa di sesuaikan dengan
kondisi lapangan. Angka yang terdapat pada lensa juga mengindikasikan ukuran
lensa.
Angka pada lensa
kamera
Panjang fokal
lensa biasanya ditulis dengan 10mm, 14mm,20mm,35mm, 50mm,90mm,135mm,
200mm dst. Angka kecil berarti akan
membuka lensa pada sudut lebar, sedangkan angka besar akan memperkecil sudut
lensa. Berikut gambar yang di hasilkan oleh dua besaran lensa yang berbeda.
Kotak warna merah
(yang di luar) jika menggunakan lensa sudut lebar, sedangkan warna biru
(didalam) jika menggunakan lensa dengan sudut sempit
Melepas dan memasang lensa kamera
Pada dasarnya
teknik melepas dan memasang lensa kamera DSLR sama dengan kamera SLR. Yaitu
kita harus menekan tombol mengunci sebelum melepas lensa, dan memutar lensa ke
arah kanan. Terdapat indikator berupa titik berwarna merah pada badan kamera
dan lensa saat posisi terkunci. Perhatikan gambar berikut
Cara melepas
lensa kamera:
· Tekan tombol
pengunci lensa yang terdapat pada badan kamera
· Putar lensa
kearah kanan (perhatikan arah panah pada gambar diatas)
Cara memasang
Lensa kamera:
· Tempelkan lensa
kamera seperti pada posisi lensa terlepas
· Tekan ke badan
kamera sambil memutar ke arah kiri
· Temukan titik
merah yang terdapat pada badan kamera dan lensa sampai berbunyi KLIK. Berarti
lensa sudah terkunci.
Melepas, mengganti dan memasang lensa pada bodi supaya
berhati-hati.
C. Beberapa
hal yang wajib anda ketahui tentang kamera digital
1) Optical
zoom dan Digital
Zoom terdiri dari
2 jenis, pertama adalah optical zoom dimana kemampuan zooming adalah
hasil dari kemampuan mekanisme lensa untuk melakukan zooming itu sendiri.
contoh; zooming menggunakan lensa 70-200mm pada panjang fokal 200mm. gambar
yang didapat adalah aktual 200mm.
Sedangkan yang
kedua adalah digital zoom yaitu adalah zoom yang biasa dilakukan bila
kamera sudah mencapai batas maksimal kemampuan melakukan optical zoom. contoh,
sebuah kamera compact memiliki lensa 14-70mm optical zoom dan 3x digital zoom.
artinya bila telah dilakukan zooming hingga pada 70mm dan tetap ingin dilakukan
zooming maka image yang didapat pada panjang fokal 70mm akan di perbesar
sebesar ukuran zoom yang diinginkan. berarti yang diperbesar adalah IMAGE YANG
DITANGKAP SENSOR PADA 70mm. hasilnya pasti akan mengecewakan, bayangkan saja.
image sebesar korek api di fotokopi perbesar hingga sebesar kertas folio..
pasti buruk
Gambar hasil
Optical Zoom jauh lebih baik dari Digital Zoom
2) Image
Quality & image size
Antara kualitas
gambar dan ukuran gambar sangat berkaitan, meskipun pada aplikasinya dapat di
pisahkan. Artinya, kita bisa memperoleh kualitas gambar yang baik dengan
mengecilkan ukuran/resolusi gambar.
Namun perlu
diketahui bahwa dua media yang sering kita gunakan untuk melihat hasil foto
adalah media cetak dan media elektronik, dalam hal ini monitor tv atau
komputer. Monitor komputer hanya memerlukan 72 DPI untuk mendapatkan kualitas
gambar yang baik. Sedangkan media cetak jauh lebih besar, yaitu minimal 600
DPI. Oleh karena itu, kita harus tentukan media apa yang nantinya akan menjadi
tujuan akhir menampilkan foto kita.Bila anda ingin mencetak foto anda, maka
pertahankan image size, yaitu minimal 600 DPI.
3) White
balance
White
Balance adalah
istilah dalam fotografi untuk kalibrasi titik berwarna putih. Sebagaimana
dijelaskan pada bagian suhu warna / color temperature, warna yang dianggap
putih dapat bervariasi tergantung pada kondisi pencahayaan. Konsep "warna
putih" menjadi bukan sesuatu yang absolut. Kebanyakan kamera digital dapat
diatur untuk memilih warna putih sesuai selera Anda, biasanya dengan cara
mengarahkan kamera ke obyek berwarna putih dalam sinaran cahaya yang ada,
teknik ini disebut manual white balance. Beberapa kamera dapat juga
mendeteksi adanya cahaya sekitar dan menentukan sendiri warna putih yang
dimaksud - hal ini disebut automatic white balance. Sedangkan pemilihan
white balance berdasarkan pilihan jenis lampu yang disediakan pada kamera
digital disebut pre-set white balance.
Gambar kiri
adalah hasil setelah di atur white balance nya
*(akan jelas
terlihat jika print out berwarna)
RAW adalah file uncompressed, file tersebut
menyimpan informasi spektrum warna dan metadata lebih banyak dibanding format
JPEG, kelebihan format RAW adalah image dapat dikoreksi white balance setelah
pemotretan, begitu pula dengan detail highlight yang masih dapat direcovery.
Pada tiap kamera file RAW memiliki nama yang berbeda, NEF untuk nikon dan CR2
untuk canon.
JPEG (Joint Photographic Experts Group) adalah format gambar yang paling populer dan paling mudah diakses karena ringan dan cukup baik, namun untuk detail kekayaan warna tidak lebih baik dari RAW dan TIFF.
JPEG (Joint Photographic Experts Group) adalah format gambar yang paling populer dan paling mudah diakses karena ringan dan cukup baik, namun untuk detail kekayaan warna tidak lebih baik dari RAW dan TIFF.
5) Buffer
adalah besarnya
memory sebuah kamera yang dialokasikan untuk memotret secara beruntun sebelum
image tersebut di save kedalam memory card. setiap kamera memiki buffer yang
berbeda. biasanya pada saat memotret beruntun di viewfinder akan muncul angka
yang menunjukkan berapa jumlah foto yang mampu di capture. bila buffer sudah
menunjukkan nilai nol, maka kamera tidak dapat mengcapture gambar lagi hingga
proses buffering selesai dan space memory tersedia kembali.
6) TTL
(Through The Lens)
adalah sistem
pengukuran cahaya pada kamera dimana light meter hanya mengukur cahaya yang
masuk kedalam lensa saja. beda degan light meter eksternal yang mengukur semua
cahaya lingkungan memotret. sistem pengukuran TTL biasanya diikuti dengan
pengukuran yang lebih spesifik yaitu:
1. Center weight metering, hanya mengukur area ditengah frame
2. Spot metering, mengukur diarea tertentu dalam ukuran spot (titik)
3. Matrix, perhitungan cahaya berdasarkan histogram distribusi shadow, midtone dan highlight
4. Average metering, mengukur pencahayaan secara rata-rata cahaya yang masuk ke kamera,
1. Center weight metering, hanya mengukur area ditengah frame
2. Spot metering, mengukur diarea tertentu dalam ukuran spot (titik)
3. Matrix, perhitungan cahaya berdasarkan histogram distribusi shadow, midtone dan highlight
4. Average metering, mengukur pencahayaan secara rata-rata cahaya yang masuk ke kamera,
7) Speed sync
adalah kemampuan
sebuah kamera untuk dapat membuka rananya bertepatan dengan cahaya lampu flash
menyala. setiap kamera memiliki nilai sync yang berbeda. pada umumnya kecepatan
tertinggi kamera untuk dapat membuka rana secara bertepatan dengan menyalanya
lampu flash adalah 1/250 sec.
Speed sync yang
salah akan mengakibatkan
sebagian gambar
terang atau gelap
8) Memory
Card
Adalah media
penyimpanan data digital. Seperti halnya flash disk atau hardisk, sebenarnya
memory card bisa di gunakan untuk menyimpan berbagai data digital, seperti
lagu, file office, film, foto, dan lainnya. Besaran space dari memory card juga
bervariasi, tergantung kebutuhan. Sebagian besar kamera DSLR dibekali dengan
slot memory card agar data foto dapat di simpan dengan cepat dan praktis. Jenis
dari memory card juga bermacam-macam. Ada SD, SDHC, MMC dan mini SD. Jenis SD
adalah ayng paling banyak digunakan untuk media bergerak seperti kamera
digital.
Jenis kartu
memori dan kapasitasnya
Selamat menikmati hasil motret anda